FeniFine's Motto

"Kesuksesan anda tidak bisa dibandingkan dengan orang lain, melainkan dibandingkan dengan diri anda sebelumnya." ~Jaya Setiabudi

Kamis, 08 Januari 2015

Mendadak Diteriaki Orang di Jalan

Halo 2015, halo teman-teman, akhirnya aku bikin juga postingan pertama di 2015, hehe


Pengen nulis, tapi yang singkat aja. Aku cerita pengalamanku beberapa tahun yang lalu aja ya, waktu aku masih aktif kuliah. Sekarang masih mahasiswa sih, tinggal skripsi aja t̶a̶p̶i̶ ̶g̶a̶k̶ ̶t̶a̶k̶ ̶s̶e̶l̶e̶s̶e̶-̶s̶e̶l̶e̶s̶e̶i̶n̶



Ceritanya itu dimulai pada suatu siang hari yang cerah. Aku berencana buat pergi kemana aku lupa, kayaknya sih ke perpusda soalnya rutenya melewati Tugu Jogja dan rumahku di deket UNY. Yaudah, anggap aja mau ke perpusda ya, hehe #maksa Tas udah siap, tinggal naik motor dan cusss.. Tidak lupa pamit sama bapakku (sekarang alm.) dulu yang sedang duduk-duduk di teras rumah.



Aku pun mulai melaju dengan motor bututku (keluaran 1981) dan tas ransel batikku yg jenis pake risleting gak pake tutup depan. Setelah melewati jalan kampung Samirono dan Iromejan aku belok kanan lewat Jln. Solo. Pas udah hampir nyampe di perempatan Galeria, sekitar di depan toko-toko kain itu lah, posisiku di tengah jalan tiba-tiba ada orang naik motor teriak-teriak dari jarak agak jauh ke aku, dia juga gak berhenti, sambil jalan gitu. Nggak jelas dia ngomong apa dan nggak jelas yang teriak-teriak juga siapa lha wong di tengah jalan, aku gak mungkin berhenti sejenak buat lihat orang yang teriak-teriak itu. Yang jelas sih bukan anak sekolahan yang teriak-teriak itu, agak berumur lah, sekitar 30an-40an tahun kayaknya.



Kenapa ya? What's wrong with me batinku. Mungkin risleting tasku kebuka kali ya. Tangan kiri ku pun meraba-raba tasku yang tak taruh dibelakang punggungku. Eh iya, risleting tasku kebuka. Langsung tak benerin.



Perjalanan menuju barat berlanjut, aku melewati RS. Bethesda dan perempatan Gramedia tanpa perasaan bersalah sedikitpun kalau aku sudah melanggar peraturan lalu lintas. Dan entah aku yang gak denger, gak tau atau emang gak ada yang neriakin aku lagi sampai aku terus ke arah barat. Berhenti di pertigaan Mc. Donald. Kemudian melanjutkan perjalanan lagi.



Tapi itu tak berlangsung lama. Selepas melewati jembatan Gondolayu aku kembali dengar orang teriak-teriak. Beberapa saat kemudian aku sadar kalau ada seorang ibu-ibu naik motor teriak-teriak ke arah aku. Butuh waktu beberapa saat pula hingga aku menyadari isi teriakan ibu itu. Ya seperti orang naik motor di Jln. Solo tadi, teriak-teriaknya sambil melaju naik motor. Aku pun segera menepi, bengong sebentar, dan megang kepalaku sendiri. Iya ya, aku gak pake helm :3




Iya, ibu-ibu tadi teriak kayak gini: "Dek kok gak pake helm?" berkali-kali sampe aku nyadar. Memang baik banget ya ibu itu tadi, rela teriak berkali-kali cuma utk tanya kok aku gak pake helm. Aku pun belum sempat bilang terimakasih karena waktu nyadar aku gak pake helm ibu-ibu tadi sudah melesat jauh dengan motornya.



Gak kayak tadi yang pede-pede aja tanpa pake helm ngelewatin beberapa lampu merah dengan yang polisi penjaganya terkenal "galak." Temen-temenku pernah ditilang polisi di perempatan galeria sama gramedia, jadi image polisi yang disana itu galak alias suka nilang. Setelah nyadar gak pake helm aku gak berani kemana-mana. Aku minta tolong mbak ku yang kerja di Kota Baru buat nganterin pinjeman helm. 



Btw, kira-kira kalo aku nyadarnya kalo gak pake helm pas udah nyampe perpusda gimana ya. Pas mau nyopot helm mau ditaruh di motor, eh kok helmnya gak ada :O wkwkwkwk Terus kalo pede aja gitu ngerasa pake helm selama perjalanan sampe perpusda kira-kira ditilang polisi gak ya?

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Menikah atau Melajang, Mana yang Lebih Baik?

Kalau aku sendiri sih. Ini juga bisa jadi jawaban orang-orang yang suka tanya kapan nikah? Perlu diketahui, dalam Islam, agama yang aku anut...