FeniFine's Motto

"Kesuksesan anda tidak bisa dibandingkan dengan orang lain, melainkan dibandingkan dengan diri anda sebelumnya." ~Jaya Setiabudi

Minggu, 05 Juli 2015

Kue Tai Kucing

*Peringatan*
Aku tidak tahu postingan ini bakal membuat pembaca ngiler, ngeces, atau malah tidak doyan makan setelah baca ini, hehe ^^v

Waktu ke Banyuwangi aku baru tahu kalau makanan khas disana adalah bagiak. Pertama aku dengarnya bakiak, “itu kan mainan,” sahutku waktu dikasih tahu mbak irum. “Pake G ga pake K,” terang mbak irum. “Ohhh..” Waktu itu aku belum ada bayangan bentuknya kayak apa.

Baru Senin pagi, 1 Juni 2015 aku lihat belanjaan ibu, bulik, dan budheku. Ternyata bagiak bentuknya seperti itu. Entah kenapa sejak kecil seingetku itu namanya bukan bagiak tapi kue tai kucing. Tapi kenapa yang merespon kalau bagiak itu mirip kue tai kucing cuma aku ya. Mungkin ibuku juga menganggap mirip kue tai kucing tapi diam aja. Mirip tai kucing kalau kering. Rasanya juga mirip sama kue yang sejak kecil kuanggap kue tai kucing. Tapi enak kok, aku juga suka J

Sumber: https://jualkuekeringlebaranonline.files.wordpress.com/2014/07/bakiak.jpg

 Pulang sampai rumah, 2 Juni 2015, mbak dini lihat oleh-oleh yang kami bawa. “Lho kui kan tai kucing,” kata mbak dini. “Udu, iki bagiak, kue khas Banyuwangi, bedo karo tai kucing, tapi cen mirip,” jawabku. “Kui tai kucing yo,” mbak dini ngeyel. Padahal di bungkusnya sudah tertulis jelas “Bagiak, oleh-oleh khas Banyuwangi.”

Kenapa yang menganggap bagiak mirip tai kucing cuma aku ya, serombongan kemarin, aku penasaran. Aku pun memutuskan untuk googling. Apakah orang lain juga menganggap bagiak itu mirip kue tai kucing? Soalnya keluargaku suka punya istilah sendiri soal dunia makanan yang berbeda dengan orang lain. Misalnya sayur gori  gudheg yang bapakku  sebut daging kebo. Baru setelah agak gede aku baru sadar kalau orang lain tidak ada yang menyebut sayur gori gudheg itu daging kebo. Sama istilah poci untuk angkringan, bapakku kalau menyebut angkringan itu poci, aku ya ikut-ikutan lha hidup sejak kecil juga sama orang tua, hehe. Setelah agak gede baru sadar kalau orang lain tidak pada menyebut angkringan itu poci.

Kembali ke bahasan utama, hehe
Setelah googling, ternyata tidak ada yang menganggap bagiak itu mirip tai kucing. Dan kue tai kucing yang dianggap orang-orang itu ternyata:
1.       Ada yang menganggap kue tai kucing = kue lidah kucing. Setahuku sejak kecil sih jelas beda. Kue lidah kucing tidak ada mirip-miripnya dengan tai kucing yang kering maupun basah.
Sumber: dapursaja.blogspot.com

2.       Beberapa ada yang menyebut kue tai kucing itu... Susah sih mendefinisikannya dengan kata-kata. Tapi, aku lebih lihat ke fotonya sih. Mirip tai kucing yang masih basah bentuknya.
Sumber: http://www.kaskus.co.id/thread/55232bc46208816d698b456d/?ref=postlist-113&med=hot_thread
3.       Ada yang bilang kue putri salju = kue tai kucing. Setahuku selama ini tidak ada kue putri salju yang bentuk dan penampakannya mirip tai kucing. Kok ya ada ya yang bilang kue putri salju = kue tai kucing?
Sumber: http://www.kaskus.co.id/thread/541bc111a4cb177d058b4569/?ref=postlist-243&med=hot_thread

Ternyata tidak ada gambar yang menunjukkan kue tai kucing itu bentuknya mirip tai kucing yang kering. Tidak ada yang menganggap bagiak mirip kue tai kucing. Kecuali aku, mbak dini, entah sama siapa lagi. Kalau menurut pembaca kue tai kucing itu yang seperti apa? Boleh dong dishare url gambarnya, depannya pakai embel-embel kue loh yaa... Jangan kasih gambar yang di depannya tidak ada embel-embel kue -nya, hehe

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Surga Dunia yang Baru

ilustrasi: istockphoto.com  Weh dah lama gak update disini aku. Update ah. Gara-gara Tiktok sama Podcast aku jadi menemukan cara baru yang k...