Kebanyakan mahasiswa UNY lebih memilih KKN Tematik di semester khusus daripada KKN Mandiri di semester biasa. KKN Tematik hanya berlangsung 2 bulan, tetapi mahasiswa harus berada di lokasi penuh selama 2 bulan, hanya boleh pulang sepekan sekali. Masalah perijinan, tempat KKN, tema KKN dan anggota kelompok semua diurus oleh pihak universitas.
Berbeda dengan mayoritas teman-teman, saya lebih memilih KKN Mandiri dibanding KKN Tematik. Memang sedikit lebih repot karena harus mencari teman sendiri, tempat sendiri, perijinan sendiri, tema KKN pun menentukan sendiri. Tetapi mempunyai kelebihan bisa memilih tempat, teman, dan tema yang kira-kira lebih sesuai. Waktu untuk beradaptasi juga bisa lebih lama. Kalau KKN Tematik kan kenal aja belum lama, langsung dipaksa bekerjasama. Lebih rawan konflik pikir saya.
Entah sejak kapan saya mencari kelompok untuk KKN, yang jelas pada bulan Juli saya sudah mendapatkan kelompok yang beranggotakan 8 orang. 6 putra dari Jurusan Fisika dan 2 putri dari Fakultas Ekonomi (Jurusan Akuntansi dan Manajemen). Setelah rapat dipilihlah Desa Kebondalem Kidul sebagai lokasi KKN. Alasan terkuat karena ada salah satu dari anggota kelompok kami yang berdomisili disana. Sehingga tampaknya lebih enak, dibanding harus KKN di tempat yang kami semua orang baru disana.
Agar tidak terlalu terasa terbebani, saya hanya ambil 2 mata kuliah di semester 7 ini. Memang teori yang belum saya ambil tinggal 6 sks, karena sambil KKN jadi ya, saya urungkan niat untuk mengulang/memperbaiki nilai. Kuliah yang saya ikuti tersebut ada di hari Selasa dan Kamis dengan dosen yang sama. Skripsi yang sudah saya masukkan KRS di semester 7 tidak saya sentuh sama sekali. Hanya nyicil latihan membuat proposal skripsi di Mata Kuliah Riset Pemasaran.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar